PolluxTier – Gigi berlubang sering dianggap sebagai masalah sepele. Namun, jika dibiarkan tanpa perawatan, dampaknya bisa lebih serius. Infeksi yang menyebar dari gigi bisa memicu gangguan kesehatan yang berbahaya. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab utama gigi berlubang agar dapat mencegahnya sejak dini.
Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya kebersihan mulut. Sisa makanan yang menempel di gigi bisa berubah menjadi plak, yang kemudian memicu produksi asam oleh bakteri. Asam inilah yang merusak enamel gigi dan menyebabkan lubang.
Makanan dan minuman manis seperti permen, soda, dan kue dapat mempercepat proses pembentukan gigi berlubang. Gula menjadi makanan bagi bakteri yang menghasilkan asam perusak enamel. Semakin banyak konsumsi gula, semakin tinggi risikonya.
“Baca Juga : Chery Tiggo Cross Unjuk Gigi di IIMS 2025, Ini Detailnya”
Fluoride adalah zat penting yang membantu memperkuat enamel gigi dan melindungi dari asam bakteri. Jika seseorang jarang menggunakan pasta gigi berfluoride atau tidak mendapatkan cukup fluoride dari air minum, gigi lebih rentan mengalami kerusakan.
Air liur memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan mulut. Air liur membantu menetralkan asam dan membersihkan sisa makanan di gigi. Jika produksi air liur rendah, seperti akibat dehidrasi atau efek samping obat-obatan, risiko gigi akan meningkat.
“Simak juga: Serangan Israel di Yaman: Pelabuhan dan Energi Jadi Target”
Merokok dan alkohol tidak hanya buruk bagi kesehatan tubuh, tetapi juga bagi kesehatan gigi. Rokok menyebabkan mulut menjadi lebih kering dan meningkatkan risiko infeksi. Sementara itu, alkohol mengandung asam yang dapat merusak lapisan enamel gigi.
Beberapa kondisi medis seperti diabetes dan gangguan autoimun dapat meningkatkan risiko gigi. Diabetes, misalnya, dapat menyebabkan peningkatan kadar gula dalam air liur, yang mempercepat pertumbuhan bakteri penyebab karies.
Jika gigi berlubang dibiarkan tanpa perawatan, infeksi dapat menyebar ke saraf gigi dan gusi, menyebabkan nyeri hebat dan pembengkakan. Dalam beberapa kasus, infeksi ini bisa masuk ke aliran darah dan berujung pada komplikasi serius seperti infeksi jantung (endokarditis) atau abses otak.
Pencegahan gigi berlubang bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan mulut, mengurangi konsumsi gula, serta rutin memeriksakan gigi ke dokter. Menggunakan pasta gigi berfluoride dan berkumur dengan obat kumur antiseptik juga bisa membantu mengurangi risiko terbentuknya plak.