
PolluxTier – Musim ini menjadi babak baru dalam perjalanan karier Marcus Rashford. Setelah berjuang mencari tempat di Manchester United, ia menemukan angin segar di Barcelona melalui status pinjaman. Sejak kedatangannya, pemain asal Inggris itu tampil impresif dan menunjukkan bahwa dirinya masih punya kualitas di level tertinggi. Dalam 12 pertandingan di semua kompetisi, Rashford mencatat enam gol dan sembilan assist angka yang menandakan kontribusinya sangat vital bagi tim. Penampilan apiknya saat membantu Barcelona menang 4-2 atas Celta Vigo, dengan dua assist untuk Robert Lewandowski, memperlihatkan betapa cepat ia beradaptasi di La Liga. Namun, di balik sorotan positif itu, Hansi Flick memberikan pesan jelas: Rashford belum boleh puas. Ada tiga hal penting yang harus ia benahi jika ingin masa depannya di Camp Nou menjadi permanen.
Pelatih Hansi Flick dikenal sebagai sosok yang menuntut disiplin dan keseimbangan dalam permainan. Ia memuji kontribusi ofensif Rashford, tetapi juga menegaskan bahwa sepak bola Barcelona bukan hanya tentang menyerang. Dalam sistem Flick, semua pemain, termasuk penyerang sayap, harus memiliki tanggung jawab defensif yang sama besar. Rashford diminta lebih fokus dalam fase tanpa bola, menjaga intensitas pressing, dan cepat kembali membantu lini belakang saat tim kehilangan penguasaan. Tantangan ini bukan hal baru baginya, namun berbeda dari kebiasaannya di Premier League, di mana ia sering diberi kebebasan menyerang. Flick ingin Rashford menjadi pemain yang komplet bukan hanya pencetak gol, tetapi juga bagian dari mekanisme tim yang bergerak serentak, agresif, dan efisien dalam setiap transisi permainan.
“Baca Juga : Jude Bellingham Serukan Persatuan Real Madrid Usai Hasil Imbang di Vallecas”
Menurut laporan SPORT, masa depan Rashford di Barcelona sangat bergantung pada kemampuannya menjalankan tiga tugas utama yang telah ditetapkan oleh staf pelatih. Pertama, ia harus berpartisipasi dalam pressing kolektif dengan intensitas tinggi, menutup ruang lawan sejak dari lini depan. Kedua, ia wajib kembali dengan cepat membantu full-back, terutama Alejandro Balde, saat tim kehilangan bola untuk menjaga keseimbangan pertahanan. Ketiga, ia harus mampu berkoordinasi secara efektif dalam pola serangan sayap kiri, memastikan ritme permainan tidak terputus. Area ini menjadi titik krusial karena posisi Rashford di sisi kiri kini menjadi jantung dinamika permainan Barcelona. Pelatih percaya bahwa jika tiga aspek itu dijalankan konsisten, Rashford tak hanya akan menjadi pinjaman sukses, tetapi bisa mendapatkan kontrak permanen dengan klub raksasa Catalan tersebut.
Di tengah proses adaptasi itu, Rashford juga menghadapi persaingan internal yang semakin ketat. Raphinha, yang tampil gemilang musim lalu, siap kembali pasca jeda internasional dan akan bersaing langsung dengannya. Selain itu, Lamine Yamal diberikan peran bebas di sisi kanan, membuat keseimbangan taktis di sisi kiri menjadi semakin penting. Jika Rashford ingin mempertahankan tempatnya di skuad utama, ia harus tampil stabil di setiap pertandingan. Flick menegaskan, siapa pun yang bermain harus mampu mengikuti sistem, bukan bermain untuk diri sendiri. Bagi Rashford, tekanan ini bisa menjadi ujian karakter. Di usia 28 tahun, ia bukan lagi pemain muda yang hanya mengandalkan kecepatan dan naluri mencetak gol. Ia dituntut menunjukkan kedewasaan taktikal dan etos kerja yang sejalan dengan visi permainan Barcelona yang berbasis kolektivitas dan kedisiplinan.
Kemenangan 4-2 atas Celta Vigo bukan hanya menambah tiga poin bagi Barcelona, tetapi juga menjadi pembuktian bahwa sistem Flick mulai berjalan dengan baik. Rashford menjadi salah satu pemain kunci di laga tersebut dengan dua assist-nya untuk hat-trick Lewandowski. Meskipun sempat gagal memanfaatkan peluang emas, Flick tetap memberikan apresiasi atas kontribusinya. “Kami membuat beberapa kesalahan di babak pertama, tapi tim menunjukkan karakter luar biasa di babak kedua,” ujar Flick seusai pertandingan. Pelatih asal Jerman itu menekankan bahwa kerja keras dan konsistensi menjadi fondasi utama dalam membangun tim yang tangguh. Rashford, dengan kecepatan dan visi bermainnya, menjadi bagian penting dalam rencana besar itu. Namun, untuk bisa bertahan di Camp Nou, ia harus terus berkembang, bukan hanya di depan gawang, tapi juga di setiap inci lapangan.
“Simak Juga : Lamine Yamal Dicoret dari Timnas Spanyol, Ketegangan Barcelona dan RFEF Memuncak”
Bermain di Barcelona bukan hanya soal taktik dan performa, tetapi juga tentang adaptasi terhadap budaya sepak bola yang unik. Rashford kini hidup dalam atmosfer yang menuntut kesempurnaan teknis dan kecerdasan posisi. Di bawah bayang-bayang pemain seperti Lewandowski dan Gavi, ia harus membuktikan bahwa dirinya mampu menjadi elemen penting dalam proyek jangka panjang klub. Di luar lapangan, Rashford juga menghadapi ekspektasi tinggi dari publik Catalan yang terkenal kritis terhadap pemain asing. Namun, dukungan dari rekan setim dan suasana ruang ganti yang positif membuatnya tetap fokus. Dalam beberapa wawancara, Rashford mengaku menikmati tantangan baru ini. Ia merasa Barcelona memberi ruang baginya untuk tumbuh sebagai pemain yang lebih matang, bukan hanya dari sisi teknik, tetapi juga dari cara berpikir dan memahami ritme permainan.
Bagi Hansi Flick, Marcus Rashford adalah proyek jangka menengah yang penuh potensi. Ia percaya bahwa dengan bimbingan dan disiplin yang tepat, Rashford bisa menjadi salah satu pemain paling berpengaruh di Eropa. Barcelona memiliki opsi untuk membelinya secara permanen dengan nilai sekitar £26 juta, namun keputusan akhir akan bergantung pada kinerjanya hingga akhir musim. Dalam sistem Flick yang menekankan sinergi dan kerja tim, tidak ada ruang bagi ego individu. Rashford paham bahwa setiap pertandingan kini menjadi ujian. Ia tahu, masa depannya di Barcelona ditentukan bukan oleh popularitas atau statistik, melainkan oleh seberapa jauh ia bisa beradaptasi dengan filosofi klub ini. Jika berhasil melewati tiga tugas yang diberikan, Rashford tak hanya akan mendapat kontrak permanen, tapi juga babak baru dalam kariernya di tanah Spanyol.