
PolluxTier – Finis kedua pada Sprint Race MotoGP Malaysia 2025 di Sirkuit Sepang, Sabtu (25/10/2025), sudah cukup bagi Alex Marquez untuk mengunci posisi runner-up klasemen dunia MotoGP musim ini. Hasil ini menjadi pencapaian besar bagi pembalap tim Gresini Racing yang tampil konsisten sepanjang musim. Dalam balapan tersebut, Alex hanya kalah dari Francesco Bagnaia yang finis pertama, sementara posisi ketiga diraih oleh Fermin Aldeguer. Dengan tambahan poin dari Sprint Race Malaysia, Alex kini unggul cukup jauh dari pesaing terdekatnya di klasemen. Lebih dari sekadar hasil individu, capaian ini juga menandai momen bersejarah bagi keluarga Marquez. Untuk pertama kalinya dalam sejarah MotoGP, dua saudara kandung finis 1-2 di klasemen akhir, setelah sang kakak, Marc Marquez, sebelumnya memastikan gelar juara dunia ke-9-nya di sirkuit Mandalika, Indonesia.
Raihan luar biasa Alex Marquez membuat sejarah baru tercipta di dunia balap motor. Marc dan Alex Marquez menjadi pasangan kakak-adik pertama dalam sejarah MotoGP yang menempati posisi satu dan dua di klasemen akhir musim. Sebelumnya, kombinasi serupa belum pernah terjadi, bahkan di era legendaris seperti Valentino Rossi atau Kenny Roberts. Dalam wawancara usai balapan, Alex mengaku masih tidak percaya dengan pencapaiannya bersama sang kakak. “Kami bahkan tidak memimpikannya. Mustahil membayangkan kesempatan seperti ini, menjadi juara dan runner-up dunia,” ungkap Alex dengan mata berbinar. Ia menambahkan, keberhasilan ini adalah hasil dari kerja keras bertahun-tahun, serta dukungan keluarga dan tim. Dengan penuh rasa bangga, Alex menyebut momen ini sebagai bukti bahwa kerja keras dan dedikasi mampu menembus batas impian yang dulu dianggap mustahil.
“Baca Juga : Taruh Nyawa Demi Gelar, dari Octagon Abu Dhabi hingga Rencana Duel di Gedung Putih”
Meski sukses besar, Alex Marquez merasa pencapaiannya bersama Marc belum mendapat apresiasi yang layak dari publik MotoGP. Dalam wawancara di parc fermé, ia menyampaikan bahwa keberhasilan dua bersaudara asal Cervera, Spanyol ini seharusnya lebih dihargai. “Saya pikir Marc dan saya tidak mendapatkan penghargaan yang pantas. Tapi suatu hari nanti, kami akan duduk di sofa dan berkata ‘kami berada di puncak dunia,’” ujar Alex dengan nada reflektif. Ia menilai bahwa sering kali masyarakat lebih fokus pada kontroversi ketimbang menghargai prestasi. Meski begitu, Alex tetap memilih untuk fokus pada sisi positif. Ia merasa pencapaian ini bukan hanya tentang gelar, tetapi juga tentang perjalanan panjang yang penuh kerja keras, kritik, dan pembuktian diri. “Yang penting kami tahu, kami sudah melakukan sesuatu yang istimewa,” tambahnya.
Keberhasilan Alex Marquez menutup musim sebagai runner-up terasa semakin spesial karena ia meraihnya bersama tim Gresini Racing, tim satelit yang menjadi bagian penting dalam kariernya. “Ini luar biasa. Mencapai ini bersama Gresini sungguh luar biasa; ini keluarga saya,” ujar juara dunia Moto2 2019 tersebut. Sejak bergabung tiga tahun lalu, Alex mengaku banyak belajar menghadapi tekanan dan keraguan. Ia juga menyinggung perjalanan berat Gresini Racing setelah kehilangan pendirinya, Fausto Gresini, yang menjadi inspirasi seluruh anggota tim. “Tiga tahun yang panjang, bekerja tanpa henti, banyak orang meragukan kami. Tapi kami tetap berdiri,” ungkap Alex. Kemenangan ini menjadi bentuk penghargaan bagi seluruh kru tim yang telah berjuang di balik layar. Dengan semangat kekeluargaan dan dedikasi tinggi, Alex dan Gresini berhasil membuktikan diri di panggung tertinggi MotoGP.
Bagi keluarga Marquez, musim MotoGP 2025 menjadi tahun yang tak terlupakan. Sejak Marc meraih gelar juara dunia dan Alex menempati posisi kedua, nama “Marquez” kini tercatat abadi dalam sejarah MotoGP. Keduanya membuktikan bahwa hubungan kakak-adik bisa menjadi motivasi, bukan rivalitas. Alex menuturkan, meski mereka sering bersaing di lintasan, hubungan keluarga tetap menjadi hal utama. “Marc selalu menjadi panutan saya. Kami saling mendorong untuk lebih baik, bukan saling menjatuhkan,” ujarnya. Keberhasilan mereka juga disambut hangat oleh para penggemar di Spanyol. Banyak yang menganggap duet ini sebagai era baru kejayaan MotoGP Spanyol setelah era Rossi dan Lorenzo. Momen emosional pun terjadi di podium Sepang, ketika Alex mengangkat trofi runner-up dan Marc mengucapkan selamat dari paddock dengan ekspresi bangga.
“Simak Juga : Arne Slot Akui Kekalahan dari Brentford Jadi Hasil Terburuk Liverpool Musim Ini”
Rangkaian MotoGP Malaysia 2025 belum berakhir. Setelah Sprint Race yang dimenangkan Pecco Bagnaia, para pembalap akan kembali berlaga dalam Main Race di Sirkuit Sepang pada Minggu (26/10/2025) pukul 14.00 WIB. Alex Marquez menargetkan hasil maksimal untuk menutup musim dengan podium lagi. “Saya ingin menutup musim dengan perasaan sempurna. Ini adalah tahun terbaik dalam karier saya,” katanya. Sementara itu, sang juara dunia Marc Marquez juga dipastikan ikut turun dalam balapan utama untuk menambah catatan kemenangan musim ini. Para penggemar MotoGP diprediksi akan memadati tribun Sepang untuk menyaksikan dua bersaudara Marquez kembali tampil bersama. Selain duel keduanya, persaingan sengit juga akan terjadi antara Bagnaia, Martin, dan Binder yang masih berebut posisi ketiga klasemen akhir.
Kisah sukses Marc dan Alex Marquez di MotoGP 2025 menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan dedikasi mampu menciptakan sejarah. Untuk pertama kalinya dalam sejarah MotoGP, dua saudara kandung finis di posisi 1-2 klasemen dunia. Alex menutup musim dengan prestasi luar biasa bersama tim Gresini Racing, sementara Marc menegaskan dominasinya sebagai juara dunia. Meski sempat menyinggung kurangnya apresiasi publik, Alex tetap bangga atas pencapaian ini. Kombinasi keduanya membawa warna baru dalam dunia MotoGP yang penuh rivalitas. Kini, dunia menyaksikan bahwa darah dan semangat balap keluarga Marquez telah mengubah sejarah olahraga ini. Musim 2025 pun akan dikenang sebagai tahun di mana keluarga Marquez duduk di puncak dunia MotoGP.