PolluxTier – Setiap mahkota Miss Universe bukan hanya perhiasan bagi pemakainya, melainkan simbol harapan, nilai, dan karakter yang diharapkan melekat pada pemegangnya. Tahun ini, desain mahkota di beberapa negara Asia Tenggara menampilkan makna kuat yang tak sekadar hiasan tetapi representasi budaya dan daya juang perempuan.
Mahkota Miss Universe Indonesia 2024 bernama Teratai Nusantara, melambangkan kecantikan, kebijaksanaan, dan ketangguhan perempuan Indonesia yang tetap bersinar di tengah berbagai tantangan. Tahun 2025, mahkota itu digantikan oleh Jiwanta, karya NJS Gold.
Nama “Jiwanta” diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti “ketenangan jiwa.” Desainnya terinspirasi batik: dari titik‑titik yang membesar lalu meluas menjadi motif batik yang elok. Filosofi ini mencerminkan bahwa meskipun sering dipandang kecil berdasarkan gender, seorang perempuan dengan nilai (value) yang kuat bisa memiliki pengaruh besar.
Naomi Julia Soegianto, pendiri NJS Gold, mengatakan bahwa pemilik mahkota ini bukan hanya diinginkan memiliki kecantikan fisik, tetapi juga integritas, ketenangan jiwa, dan kemampuan memberi nilai positif bagi sekitarnya.
“Baca Juga : Nike x Levi’s Air Force 3 By Nigo, Kolaborasi Ikonik yang Siap Jadi Incaran”
Untuk Miss Universe Singapura 2025, mahkota The Lumina Orchid hadir sebagai perayaan ulang tahun ke‑60 Singapura. Desainnya mengambil simbol bunga anggrek, hiasan berjumlah 60 buah yang melambangkan usia kemerdekaan.
Bunga anggrek dipilih karena anggun, kuat, dan tahan kondisi keras—karakteristik ini diharapkan ikut melekat pada perempuan Singapura yang memakainya. Mahkota ini jadi tanda bahwa keindahan bisa berpadu dengan daya juang, budaya, dan kebanggaan kebangsaan.
“Simak Juga : SPBU Swasta Diminta Beli BBM dari Pertamina”
Kedua mahkota itu, baik Jiwanta maupun The Lumina Orchid, menekankan bahwa mahkota bukan hanya pemanis. Ia menyimpan makna:
Pemakai mahkota‑mahkota ini diharapkan: