PolluxTier – Belakangan ini, tren makanan sehat semakin populer di media sosial. Salah satu yang menarik perhatian adalah kombinasi kurma dan unsalted butter. Banyak yang mengklaim bahwa makanan ini memiliki berbagai manfaat kesehatan. Dari meningkatkan energi hingga membantu pencernaan. Namun, para ahli kesehatan mulai memberikan peringatan. Tidak semua orang cocok mengonsumsi kombinasi ini. Beberapa kelompok justru berisiko mengalami masalah kesehatan jika mengikuti tren ini tanpa pertimbangan yang matang.
Tren Kurma & Unsalted Butter, Benarkah Sehat?
Kurma dikenal sebagai buah yang kaya serat dan gula alami. Sementara itu, unsalted butter mengandung lemak sehat yang dibutuhkan tubuh. Kombinasi keduanya dianggap sebagai camilan yang bisa memberikan energi cepat. Banyak influencer kesehatan di TikTok menyebutnya sebagai alternatif makanan sehat. Bahkan, beberapa mengklaim bahwa camilan ini bisa membantu menurunkan berat badan.
“Baca Juga : Panduan Lengkap Menghapus Akun Telegram di HP dan PC”
Namun, para ahli gizi memiliki pandangan berbeda. Meskipun kurma dan unsalted butter memiliki manfaat, mengonsumsinya secara berlebihan bisa berdampak negatif. Terutama bagi orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Kurangnya informasi yang akurat di media sosial membuat banyak orang mengikuti tren ini tanpa memahami risikonya.
Kelompok yang Berisiko Jika Mengikuti Tren Ini
Tidak semua orang bisa mengonsumsi kurma dan unsalted butter tanpa efek samping. Beberapa kelompok yang harus lebih berhati-hati antara lain:
“Simak juga: Cara Efektif Mengatur Keuangan untuk Gaya Hidup yang Lebih Teratur”
- Penderita Diabetes
Kurma mengandung gula alami dalam jumlah tinggi. Meskipun gula alami lebih baik dibandingkan gula olahan, tetap saja bisa meningkatkan kadar gula darah. Jika dikombinasikan dengan unsalted butter yang tinggi lemak, lonjakan gula darah bisa semakin tidak terkendali. Penderita diabetes harus membatasi konsumsi makanan ini agar tidak memperburuk kondisi mereka. - Orang dengan Kolesterol Tinggi
Unsalted butter mengandung lemak jenuh yang bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, bisa memicu masalah kardiovaskular. Orang dengan riwayat penyakit jantung sebaiknya lebih selektif dalam memilih makanan. - Mereka yang Sedang Diet Ketat
Banyak yang mengira bahwa kombinasi ini cocok untuk diet. Namun, kenyataannya kalori dalam kurma dan unsalted butter cukup tinggi. Jika tidak dikontrol, asupan kalori harian bisa berlebihan. Hal ini bisa menghambat proses penurunan berat badan. - Penderita Masalah Pencernaan
Serat dalam kurma memang baik untuk pencernaan. Namun, bagi sebagian orang, serat tinggi bisa menyebabkan gangguan seperti kembung atau diare. Selain itu, lemak dalam unsalted butter bisa memperberat kerja sistem pencernaan. Orang dengan sindrom iritasi usus atau gangguan pencernaan lain harus lebih berhati-hati.
Apa Kata Dokter Gizi Tentang Tren Ini?
Menurut para ahli gizi, konsumsi kurma dan unsalted butter sebenarnya tidak masalah jika dalam jumlah wajar. Namun, menganggapnya sebagai makanan sehat tanpa batasan bisa menjadi kesalahan besar. Idealnya, seseorang harus memahami kebutuhan nutrisinya terlebih dahulu. Jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan sebelum mengikuti tren ini.
Selain itu, banyak tren makanan di TikTok yang tidak selalu didukung oleh penelitian ilmiah. Apa yang terlihat sehat belum tentu cocok untuk semua orang. Oleh karena itu, penting untuk tidak langsung mengikuti tren tanpa memahami dampaknya.
Bagaimana Cara Konsumsi yang Aman?
Bagi mereka yang ingin mencoba kombinasi kurma dan unsalted butter, ada beberapa tips agar tetap aman:
- Batasi porsi – Jangan mengonsumsi terlalu banyak dalam satu waktu. Dua atau tiga buah kurma dengan sedikit unsalted butter sudah cukup.
- Perhatikan kondisi tubuh – Jika merasa tidak nyaman setelah mengonsumsi, sebaiknya hentikan dan cari alternatif lain.
- Kombinasikan dengan pola makan seimbang – Jangan hanya mengandalkan satu jenis makanan sebagai sumber nutrisi utama.
- Konsultasi dengan ahli gizi – Jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, tanyakan kepada dokter sebelum mencoba tren ini.
Dengan memahami risiko dan cara konsumsi yang tepat, tren makanan seperti ini bisa dinikmati tanpa membahayakan kesehatan.