Health

Gagal Ginjal Hingga Cuci Darah, Masih Konsumsi Makanan Manis?

PolluxTier – Gagal ginjal adalah kondisi yang memerlukan pengobatan intensif, salah satunya dengan cuci darah. Lalu, apakah pasien boleh mengonsumsi makanan manis selama menjalani cuci darah? Simak penjelasan berikut ini tentang pengalaman seorang pemuda yang terkena gagal ginjal dan pandangan dokter mengenai konsumsi gula pada pasien.

Alami Gagal Ginjal dan Konsumsi Makanan Manis Saat Cuci Darah

Ridwan Fadhil, pemuda 22 tahun asal Cianjur, Jawa Barat, didiagnosis gagal ginjal stadium lima pada 2020. Ia mengakui bahwa kebiasaannya mengonsumsi makanan manis berlebihan menjadi penyebab utamanya. “Perasaan saya biasa aja (saat didiagnosis), karena memang kesalahan sendiri, nggak jaga pola hidup,” kata Ridwan.

Baca juga: Rudal Hipersonik Akan Banyak Uji Coba Usai Ditembak ke Ukraina

Kini, Ridwan rutin melakukan cuci darah dua kali seminggu. Ia pun sering berbagi pengalaman di TikTok, termasuk tentang apa yang ia makan saat cuci darah. Dalam videonya, Ridwan terlihat makan ayam balado, kue sus mangga, dan donat keju.

Apa Kata Para Ahli Tentang Konsumsi Makanan Manis Saat Cuci Darah?

Perilaku Ridwan yang masih mengonsumsi makanan manis saat cuci darah tentu memunculkan pertanyaan di kalangan netizen. Banyak yang penasaran, apakah pengidap gagal ginjal boleh mengonsumsi makanan manis, bahkan saat sedang menjalani proses cuci darah?

Bolehkah Pasien Gagal Ginjal Makan Makanan Manis?

Menurut Spesialis Penyakit Dalam, dr Yunita Indah Dewi, SpPD, pasien memang diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis saat cuci darah. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. “Iya, (boleh) karena saat cuci darah, semua ‘dicuci’ termasuk gula, tapi tidak boleh berlebihan,” jelas dr Yunita.

Risiko Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan

Walaupun makanan manis bisa dikonsumsi oleh pasien gagal ginjal saat menjalani cuci darah, dr Yunita menegaskan bahwa konsumsi gula harus tetap dalam batas wajar. Mengonsumsi makanan manis secara berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, terutama bagi pasien yang juga menderita diabetes melitus.

“Tidak boleh berlebihan, apalagi bagi yang memiliki penyakit diabetes melitus. Takutnya kalau terlalu banyak gula yang dimakan, kadar gula darah bisa tinggi,” tambah dr Yunita.

Selain itu, konsumsi gula yang berlebihan juga bisa menyebabkan beberapa gejala kesehatan yang tidak diinginkan, seperti sesak napas, mual, muntah, dan sakit kepala. Oleh karena itu, sangat penting bagi pasien gagal ginjal untuk menjaga asupan makanan mereka, meskipun mereka sedang menjalani cuci darah.

Simak juga: Kejadian Seram Pastor Verbraak di Taman Maluku, Bandung

Mengatur Pola Makan untuk Pasien Gagal Ginjal

Pada dasarnya, pasien gagal ginjal perlu lebih berhati-hati dalam mengatur pola makan mereka. Cuci darah adalah proses penting untuk menggantikan fungsi ginjal yang tidak lagi dapat bekerja dengan baik. Namun, makanan yang dikonsumsi selama proses tersebut tetap harus dikendalikan dengan bijak.

Bagi pasien, disarankan untuk menghindari makanan tinggi garam, kalium, dan fosfor. Selain itu, asupan cairan juga perlu dibatasi untuk mencegah penumpukan cairan berlebih dalam tubuh. Mengatur pola makan yang sehat dan seimbang dapat membantu pasien untuk tetap merasa baik dan mendukung proses penyembuhan.

Kesimpulan

Konsumsi makanan manis saat menjalani cuci darah memang diperbolehkan, asalkan tidak berlebihan. Pasien gagal ginjal harus memahami bahwa meskipun tubuh mereka melalui proses pembersihan selama cuci darah, beberapa zat dalam tubuh tetap perlu diatur dengan hati-hati. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi menjadi langkah penting dalam mengelola pola makan yang tepat untuk pasien.

Bagi pasien seperti Ridwan Fadhil, penting untuk selalu menjaga pola hidup sehat agar kondisi tubuh tetap stabil, meskipun makanan manis kadang masih bisa dinikmati. Namun, sebaiknya selalu ingat untuk mengonsumsi makanan tersebut dalam jumlah yang terkontrol agar tidak memperburuk kondisi kesehatan, terutama yang berhubungan dengan gagal ginjal dan komplikasi lainnya.

Dengan perhatian yang tepat terhadap pola makan dan kebiasaan hidup sehat, pasien dapat menjalani hidup mereka dengan kualitas yang lebih baik, bahkan saat harus menjalani cuci darah secara rutin.