PolluxTier – Dominasi Huawei di pasar smartphone global akhirnya tergeser. Xiaomi kini resmi menyalip posisi rival senegaranya tersebut. Data terbaru dari lembaga riset IDC dan Canalys menunjukkan lonjakan pengiriman. Perusahaan ini tumbuh pesat di kawasan Asia, Eropa, dan Amerika Latin. Keberhasilan Xiaomi didukung oleh strategi harga agresif dan inovasi teknologi. Huawei masih terpukul oleh sanksi dagang yang membatasi akses komponen. Xiaomi justru memanfaatkan peluang itu dengan sangat cermat dan cepat.
Xiaomi kini menguasai lebih dari 14% pangsa pasar smartphone global. Angka ini melewati pencapaian Huawei yang hanya di kisaran 9%. Pengiriman unit meningkat tajam sejak kuartal keempat tahun lalu. Negara seperti India dan Rusia menjadi kontributor utama pertumbuhan. Mereka juga memperkuat posisinya di Eropa Tengah dan Timur.
“Baca Juga : Profil Lengkap Gulmurodi Sadullo, Wasit Royal Kartu di Laga Timnas”
Xiaomi dikenal mengeluarkan banyak varian ponsel setiap tahun. Mulai dari entry-level hingga flagship ditawarkan dengan harga bersaing. Seri Redmi, Poco, dan Xiaomi 14 menjadi favorit di berbagai segmen. Fitur seperti kamera tinggi, baterai besar, dan layar AMOLED jadi daya tarik. Konsumen merasa mendapatkan nilai maksimal untuk harga yang dibayar.
Sejak masuk daftar hitam Amerika Serikat, Huawei kesulitan mendapat akses chip dan software. Google Services tidak bisa dipasang di perangkat baru mereka. Hal ini membuat penjualan internasional Huawei merosot tajam. Meskipun mengembangkan sistem HarmonyOS, adopsinya masih terbatas. Huawei kini lebih fokus ke pasar domestik dan perangkat enterprise.
“Simak juga: Dua Kali Berturut Lawan Cedera, Nama Nuno Mendes Jadi Perbincangan”
Xiaomi tak hanya menjual smartphone, tapi juga memperluas lini produk. Mulai dari TV, smart home, wearable, hingga kendaraan listrik. Pendekatan ini memperkuat loyalitas konsumen di seluruh dunia. Pengguna yang sudah memakai produk Xiaomi cenderung membeli produk lainnya. Ekosistem yang terintegrasi ini menjadi keunggulan kompetitif.
Investasi riset dan pengembangan meningkat tajam dalam dua tahun terakhir. Teknologi seperti kamera bawah layar, fast charging 120W, dan AI camera disematkan. Xiaomi juga ikut dalam tren foldable phone dengan Mi Mix Fold. Selain itu, perusahaan mulai mengembangkan chip internal untuk mengurangi ketergantungan.