PolluxTier – UFC 319 digelar di United Center, Illinois, Minggu (17/7) pagi WIB. Laga utama mempertemukan Dricus Du Plessis, juara bertahan middleweight, melawan penantang tangguh Khamzat Chimaev. Pertarungan ini menjadi sorotan besar karena gaya bertarung keduanya yang sama-sama agresif dan penuh stamina.
Sejak ronde pertama hingga ketiga, Khamzat Chimaev menunjukkan dominasinya lewat kemampuan gulat yang mumpuni. Ia berhasil melakukan beberapa kali take down dan mendominasi posisi ground and pound. Du Plessis sempat kesulitan menghadapi tekanan intens tersebut, meski masih mampu bertahan dengan baik.
“Baca Juga : Momen Evander Holyfield Dipermalukan Andy Ruiz Jr di Atas Ring: “Saya Dihajar Bocah””
Ronde ketiga menjadi salah satu momen penting. Khamzat berhasil menekan Du Plessis di bawah selama lebih dari tiga menit. Pukulan siku dan serangan bertubi-tubi sempat membuat sang juara bertahan terdesak. Walau demikian, Du Plessis membuktikan mental juaranya dengan terus bertahan dan mencari celah.
Memasuki ronde keempat, Du Plessis mencoba bangkit dengan serangan balik. Namun, Khamzat tetap unggul melalui strategi take down yang konsisten. Menjelang akhir ronde, Chimaev hampir sukses menutup laga lewat kuncian rear naked choke, tetapi Du Plessis kembali lolos secara dramatis.
“Simak Juga : Putin dan Trump Bertemu di Alaska, Bahas Perdamaian Ukraina”
Ronde kelima menjadi pertarungan penuh aksi. Kedua petarung saling jual beli pukulan di atas kaki sebelum kembali bertarung di bawah. Du Plessis sempat membalikkan posisi dan mencoba melakukan kuncian, namun gagal. Khamzat segera merebut kembali kendali dengan ground and pound hingga bel berbunyi.
Akhirnya, para juri sepakat memberikan kemenangan angka kepada Khamzat Chimaev. Dengan hasil ini, ia resmi menjadi juara baru kelas middleweight UFC. Kemenangan ini menandai era baru dalam divisi tersebut, sekaligus membuktikan bahwa Khamzat bukan sekadar penantang, melainkan bintang besar yang siap mendominasi oktagon.