PolluxTier – Stroke dan kadar trigliserida yang tinggi merupakan dua masalah kesehatan yang sering dikaitkan dengan gaya hidup tidak sehat. Kedua kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang dan berisiko mengancam kesehatan secara serius. Oleh karena itu, penting untuk memahami hubungan antara keduanya dan mengetahui kadar trigliserida yang aman untuk tubuh agar dapat mencegah terjadinya stroke.
“Baca Juga : Awan Selendang Langit: Keindahan dan Fakta Unik yang Melukis Langit”
Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, baik akibat penyumbatan pada pembuluh darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Gangguan aliran darah ini menyebabkan sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi, yang dapat merusak otak dan menyebabkan kerusakan permanen. Penyebab utama stroke sering kali berhubungan dengan faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, diabetes, merokok, dan kadar trigliserida yang tinggi.
Trigliserida adalah jenis lemak yang ditemukan dalam darah. Ketika kita makan, tubuh mengubah kalori yang tidak langsung dibutuhkan menjadi trigliserida, yang kemudian disimpan dalam sel-sel lemak. Ketika tubuh membutuhkan energi, trigliserida akan dilepaskan. Namun, jika kadar trigliserida terlalu tinggi, ini dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam pembuluh darah, meningkatkan risiko pembentukan plak, dan akhirnya memicu masalah seperti penyakit jantung dan stroke.
Kadar trigliserida yang normal dalam darah biasanya kurang dari 150 mg/dL. Kadar antara 150 hingga 199 mg/dL dianggap sebagai level yang sedikit tinggi. Untuk 200 hingga 499 mg/dL dianggap tinggi, dan kadar 500 mg/dL atau lebih tinggi sangat berbahaya. Untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah risiko stroke, kadar trigliserida yang sehat harus dipertahankan di bawah 150 mg/dL.
“Simak juga: Punya Riwayat Keturunan Diabetes di Keluarga? Simak Cara Ampuh Mencegahnya!”
Penting untuk diketahui bahwa kadar trigliserida yang tinggi sering kali tidak menimbulkan gejala, sehingga sering kali tidak terdeteksi sampai masalah yang lebih serius muncul. Oleh karena itu, pemeriksaan darah rutin sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko penyakit jantung atau stroke.
Kadar trigliserida yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam pembuluh darah, yang berpotensi mengarah pada penyumbatan atau pembekuan darah. Jika aliran darah ke otak terganggu, risiko terjadinya stroke meningkat. Penelitian juga menunjukkan bahwa kadar trigliserida yang tinggi dapat memperburuk kondisi pembuluh darah, mempercepat aterosklerosis (penebalan dan pengerasan pembuluh darah), dan memperburuk masalah kesehatan terkait jantung.
Untuk menurunkan kadar trigliserida, perubahan gaya hidup yang sehat sangat diperlukan. Mengonsumsi makanan sehat, seperti yang kaya akan serat, lemak sehat (seperti yang terdapat pada ikan berlemak, alpukat, dan kacang-kacangan), serta menghindari makanan yang tinggi gula dan lemak trans, dapat membantu menurunkan kadar trigliserida. Olahraga teratur, menjaga berat badan ideal, dan menghindari konsumsi alkohol berlebihan juga merupakan langkah-langkah penting. Selain itu, pengelolaan stres, cukup tidur, dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan adalah hal-hal yang harus diperhatikan untuk menjaga kadarnya tetap normal dan mencegah risiko stroke.