PolluxTier – Ruben Amorim, pelatih anyar Manchester United, memberikan perhatian khusus terhadap kebugaran bek sayap Luke Shaw. Shaw, yang sering dihantui cedera, menjadi prioritas utama Amorim dalam menjaga kekuatan lini belakang. Pelatih asal Portugal ini menerapkan metode pemulihan yang ketat dan terstruktur. Dia tidak ingin mengambil risiko besar dengan memainkan Shaw dalam kondisi yang belum benar-benar fit.
“Baca Juga : Galaxy Z Fold6, Flip6, dan S24 Series: Perubahan Signifikan di One UI 7”
Dalam beberapa musim terakhir, Luke Shaw sering mengalami cedera serius yang membuatnya absen panjang. Cedera hamstring dan masalah otot menjadi penghambat konsistensi permainannya di Manchester United. Ruben Amorim menyadari pentingnya peran Shaw, tetapi juga memahami risiko memaksakan pemain yang belum siap. Ia mengambil langkah konservatif dengan mengatur jadwal latihan yang disesuaikan. Tujuannya adalah mempercepat pemulihan tanpa meningkatkan risiko cedera ulang.
“Simak juga: Lucinta Luna Beberkan Kondisi Nikita Mirzani di Penjara: Tetap Ceria!”
Amorim menerapkan pendekatan yang lebih personal terhadap Shaw dibandingkan pemain lainnya. Shaw mendapatkan sesi latihan terpisah dengan pelatih kebugaran khusus klub. Latihan fokus pada penguatan otot inti, fleksibilitas, dan teknik pencegahan cedera. Ini bertujuan memperkuat area yang rentan cedera tanpa membebani tubuh secara berlebihan. Amorim juga melibatkan tim medis dalam setiap evaluasi perkembangan Shaw. Setiap peningkatan atau keluhan kecil dicatat dan dianalisis secara rinci.
Selain latihan khusus, Ruben Amorim juga mengatur menit bermain Shaw dengan sangat hati-hati. Dia memastikan Shaw tidak langsung bermain penuh 90 menit setelah pulih dari cedera. Shaw sering diturunkan secara bertahap, dimulai dari 30 menit, lalu 45 menit, hingga akhirnya 90 menit penuh. Rotasi ini bertujuan memberikan waktu adaptasi bagi tubuh Shaw. Amorim sadar bahwa pemulihan sejati tidak hanya terjadi di ruang medis, tetapi juga di lapangan pertandingan.
Selain aspek fisik, Ruben Amorim juga memperhatikan kondisi mental Luke Shaw. Pemain yang mengalami cedera panjang sering kali mengalami penurunan kepercayaan diri. Amorim memberikan dukungan mental melalui psikolog tim dan sesi konsultasi reguler. Ia memastikan Shaw tetap termotivasi dan percaya diri selama proses pemulihan. Dengan pendekatan mental ini, diharapkan Shaw mampu kembali tampil maksimal tanpa rasa takut terhadap cedera.
Dalam menjaga kebugaran Shaw, Amorim mengandalkan data dan teknologi terbaru. Setiap sesi latihan Shaw direkam menggunakan sensor khusus untuk mengukur beban kerja otot. Data ini kemudian dianalisis untuk melihat apakah ada tanda-tanda kelelahan atau risiko cedera. Dengan pendekatan berbasis data, Amorim bisa membuat keputusan lebih objektif mengenai kesiapan Shaw. Teknologi ini juga membantu mendeteksi masalah lebih awal sebelum menjadi cedera serius.
Amorim menjaga hubungan erat dengan tim medis Manchester United untuk memantau perkembangan Shaw. Setiap keputusan terkait latihan atau pertandingan selalu melalui konsultasi intensif. Tim medis memberikan laporan rutin mengenai kondisi fisik Shaw, termasuk progres latihan dan potensi risiko. Kolaborasi ini membuat semua pihak berada di jalur yang sama dalam proses pemulihan. Tidak ada keputusan sepihak tanpa pertimbangan medis yang matang.
Ruben Amorim tidak hanya berpikir tentang pertandingan-pertandingan jangka pendek. Ia memiliki target jangka panjang untuk menjaga Shaw tetap bugar sepanjang musim. Targetnya adalah membuat Shaw dapat bermain konsisten di semua kompetisi tanpa gangguan cedera. Amorim berharap bisa membangun kembali ketahanan fisik Shaw secara bertahap. Dengan strategi yang hati-hati ini, ia ingin memastikan Shaw kembali menjadi kekuatan utama di lini pertahanan.
Strategi Ruben Amorim menjaga kebugaran Shaw memberikan dampak positif bagi tim secara keseluruhan. Pemain lain melihat contoh bagaimana klub menghargai kesehatan pemain. Ini meningkatkan kepercayaan pemain terhadap pelatih dan staf medis. Selain itu, pendekatan ini membuat Manchester United bisa mengandalkan lebih banyak pemain sepanjang musim. Dengan rotasi yang sehat, United diharapkan bisa bersaing di semua kompetisi tanpa terlalu banyak kehilangan pemain karena cedera.