PolluxTier – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dalam pidato pada Minggu (27/7/2025), menekankan bahwa negaranya akan memenangkan “pertempuran anti-imperialis dan anti-Amerika Serikat.” Pernyataan tersebut disampaikan bertepatan dengan peringatan 72 tahun penandatanganan gencatan senjata Perang Korea, yang diperlakukan Korut sebagai “Hari Kemenangan.”
Dalam rangka peringatan tersebut, Kim menyempatkan diri mengunjungi berbagai tugu peringatan, termasuk Menara Persahabatan yang menghormati Tentara Pembebasan Rakyat China. Ia juga bertemu dengan prajurit resimen artileri sebagai bagian dari acara perayaan resmi.
“Baca Juga : Kereta Regional Jerman Tergelincir, Tiga Penumpang Tewas“
Gencatan senjata perang Korea ditandatangani pada 27 Juli 1953 oleh perwakilan dari AS, Tiongkok, dan Korea Utara. Meskipun menghentikan pertempuran, tak ada perjanjian damai resmi, sehingga secara teknis kedua Korea masih dalam kondisi perang hingga kini. Korea Utara tetap merayakan tanggal ini sebagai simbol kemenangan historis.
“Simak Juga : Dasco Ahmad Tegaskan Persaudaraan ASEAN di Tengah Konflik Thailand–Kamboja“
Berbeda dengan Korut, Korea Selatan tidak mengadakan peringatan besar pada tanggal tersebut. Namun, Presiden Lee Jae Myung melaksanakan upacara penghormatan terlebih dahulu di Washington D.C., dan menegaskan komitmen memperkuat aliansi dengan AS dalam bidang politik, ekonomi, keamanan, dan budaya.
Di tengah penguatan retorikanya, Korea Utara dilaporkan mempererat hubungan militer dengan Rusia. Ribuan pasukan dilaporkan telah dikerahkan ke wilayah Kursk, dan Pyongyang memasok amunisi ke Moskow. Reaksi dari Korsel menyebut persiapan pasukan tambahan mungkin dilakukan pada Juli–Agustus demi menghadapi dinamika baru.