PolluxTier – Dimas Drajad merupakan salah satu penyerang yang pernah menjadi andalan Timnas Indonesia. Kemampuannya sebagai striker membuatnya dipercaya dalam berbagai laga penting. Namun, seiring dengan berkembangnya talenta baru di skuad Garuda, muncul pertanyaan apakah Dimas masih menjadi pilihan utama.
Dimas Drajad mulai mendapat perhatian saat tampil impresif di kompetisi domestik. Performa apiknya di Liga 1 membuatnya dipanggil ke Timnas Indonesia. Sebagai striker, ia dikenal memiliki penyelesaian akhir yang baik dan fisik yang kuat untuk duel udara.
Ia mulai mencuri perhatian di Timnas sejak era Shin Tae-yong. Dalam beberapa pertandingan, Dimas menunjukkan kemampuannya sebagai target man. Ia sering menjadi opsi utama saat Timnas membutuhkan striker yang mampu menahan bola dan membuka ruang bagi pemain lain.
“Baca Juga : Jack Ma Pakai Chip AI Lokal, Nvidia Harus Khawatir?”
Dimas Drajad memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya pernah menjadi pilihan utama. Salah satunya adalah postur tubuh yang memungkinkan ia menang dalam duel udara. Kemampuan ini sangat berguna dalam situasi bola mati atau umpan silang.
Selain itu, Dimas memiliki naluri mencetak gol yang cukup baik. Ia sering berada di posisi yang tepat untuk menyelesaikan peluang. Meskipun tidak secepat beberapa striker lain, ia mampu membaca permainan dengan baik dan menyesuaikan pergerakannya.
“Simak juga: Mengapa Mikhaylo Mudryk Memilih Jalannya Sendiri Saat Ini”
Saat ini, Timnas Indonesia memiliki beberapa penyerang lain yang mulai mencuri perhatian. Nama-nama seperti Rafael Struick, Ramadhan Sananta, dan Hokky Caraka semakin sering mendapat kesempatan bermain. Persaingan ini membuat posisi Dimas tidak lagi seaman sebelumnya.
Pelatih Shin Tae-yong dikenal suka memberikan kesempatan kepada pemain muda. Jika Dimas tidak mampu menjaga konsistensi permainannya, bukan tidak mungkin ia akan tergeser oleh striker yang lebih muda dan lebih dinamis. Oleh karena itu, ia harus terus membuktikan diri jika ingin tetap menjadi andalan.
Performa Dimas di klub juga menjadi faktor penting dalam menentukan peluangnya di Timnas. Jika ia mampu tampil gemilang di kompetisi domestik, peluangnya untuk kembali menjadi pilihan utama semakin besar. Namun, jika performanya menurun, kemungkinan besar Shin Tae-yong akan mencari opsi lain.
Di musim terakhir, Dimas sempat mengalami beberapa kendala, termasuk cedera yang menghambat konsistensinya. Namun, jika ia bisa kembali ke performa terbaiknya, masih ada peluang bagi dirinya untuk mempertahankan tempat di Timnas Indonesia.
Dengan semakin banyaknya opsi di lini depan, posisi Dimas Drajad di Timnas Indonesia tidak lagi sekuat sebelumnya. Namun, ia masih memiliki peluang jika mampu menunjukkan performa yang stabil. Pengalaman dan kemampuannya sebagai striker tetap menjadi nilai tambah.
Shin Tae-yong kemungkinan akan terus memantau perkembangan Dimas di kompetisi domestik. Jika ia mampu membuktikan diri, bukan tidak mungkin ia masih akan menjadi bagian penting dari skuad Garuda di masa depan. Namun, persaingan semakin ketat, dan Dimas harus terus bekerja keras untuk mempertahankan posisinya.