PolluxTier – PT Pegadaian sukses mencetak sejarah dalam dunia pasar modal nasional. Melalui penerbitan instrumen efek, perusahaan ini berhasil meraup dana sebesar Rp8,14 triliun. Capaian ini jauh melampaui target awal sebesar Rp3,5 triliun. Penerbitan ini juga menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Pegadaian, bahkan tercatat sebagai yang terbesar di Indonesia dalam satu tahap pada tahun 2025.
Dalam penerbitannya, Pegadaian merilis tiga instrumen efek sekaligus. Ketiganya adalah Obligasi Berkelanjutan VI Tahap II, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Tahap IV, dan Obligasi Sosial Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2025. Langkah ini menunjukkan strategi Pegadaian untuk mendiversifikasi sumber pendanaannya dan memperluas jangkauan pasar investor.
“Baca Juga : Cuma Buat Crazy Rich, Masuk Lounge Bandara Ini Harus Punya Rp46 Miliar“
Instrumen yang diterbitkan Pegadaian memberikan imbal hasil menarik. Untuk tenor satu tahun ditawarkan kupon sebesar 6,65%, dan untuk tenor tiga tahun sebesar 6,80%. Ini memberikan daya tarik tersendiri bagi investor yang menginginkan return kompetitif dalam kondisi pasar yang dinamis.
“Simak Juga : Kim Jong Un Tegaskan Kemenangan Anti-AS dalam Peringatan Perang Korea“
Tak hanya mengejar profit, Pegadaian juga menekankan pentingnya prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). Melalui penerbitan efek berbasis sosial dan syariah, Pegadaian menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan serta keberpihakan terhadap masyarakat luas.
Direktur Keuangan Pegadaian, Ferdian Timur Satyagraha, menyampaikan apresiasi terhadap seluruh pihak yang terlibat. Ia menyebut keberhasilan ini sebagai cermin dari kepercayaan kuat investor terhadap fundamental dan prospek masa depan perusahaan.
Dana hasil penerbitan ini akan digunakan untuk memperluas layanan dan memperkuat pembiayaan bagi sektor UMKM. Ini sejalan dengan visi Pegadaian sebagai pemimpin ekosistem emas dan akselerator inklusi keuangan nasional. Keberhasilan ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia.