PolluxTier – Elon Musk dikenal sebagai sosok yang kontroversial, baik dalam dunia bisnis maupun kehidupan pribadinya. Baru-baru ini, nama Shivon Zilis kembali mencuat setelah terungkap bahwa ia adalah ibu dari anak ke-14 Musk. Shivon bukanlah figur sembarangan. Ia merupakan seorang eksekutif di Neuralink, perusahaan teknologi yang didirikan oleh Musk. Keterlibatannya dalam proyek-proyek besar membuat banyak orang penasaran dengan sosoknya. Bagaimana perjalanan karier dan hubungannya dengan Elon Musk?
Shivon Zilis lahir di Kanada dan memiliki latar belakang akademik yang sangat kuat. Ia menempuh pendidikan di Universitas Yale dan lulus dengan predikat cemerlang. Setelah menyelesaikan studinya, ia memulai karier di dunia teknologi. Shivon memiliki ketertarikan khusus pada kecerdasan buatan dan inovasi teknologi. Minatnya yang mendalam membawanya ke berbagai perusahaan besar sebelum akhirnya bekerja di Neuralink. Ia dikenal sebagai sosok yang cerdas dan memiliki visi yang tajam dalam dunia teknologi.
“Baca Juga : Misteri Sendang Beji: Penunggu Gaib dan Ikan yang Memakan Korban”
Sebelum bergabung dengan Neuralink, Shivon telah memiliki pengalaman panjang di industri teknologi. Ia pernah bekerja di IBM dan terlibat dalam pengembangan kecerdasan buatan. Selain itu, ia juga menjadi bagian dari OpenAI, perusahaan yang turut didirikan oleh Elon Musk. Kiprahnya di dunia teknologi semakin diperhitungkan ketika ia mulai menangani proyek-proyek besar terkait kecerdasan buatan. Kemampuannya dalam memahami dan mengembangkan teknologi mutakhir membuatnya dipercaya untuk memegang posisi strategis di Neuralink.
“Simak juga: Strategi Bisnis: Hitungan Modal dan Menentukan Harga Jual Efektif”
Hubungan antara Shivon Zilis dan Elon Musk mulai menjadi sorotan setelah terungkap bahwa mereka memiliki anak kembar pada tahun 2021. Keputusan mereka untuk memiliki anak bersama sempat menimbulkan banyak spekulasi. Namun, keduanya tetap menjaga hubungan profesional di Neuralink. Shivon sendiri tidak terlalu sering tampil di depan publik. Ia lebih fokus pada pekerjaannya di bidang teknologi. Meski demikian, kedekatannya dengan Musk menunjukkan bahwa mereka memiliki visi yang sejalan dalam pengembangan inovasi masa depan.
Sebagai seorang eksekutif di Neuralink, Shivon berperan penting dalam pengembangan teknologi antarmuka otak-komputer. Perusahaannya bertujuan untuk menghubungkan otak manusia dengan kecerdasan buatan guna meningkatkan kemampuan kognitif. Proyek ini masih dalam tahap pengembangan, tetapi memiliki potensi besar untuk mengubah cara manusia berinteraksi dengan teknologi. Shivon tetap berkomitmen untuk terus berinovasi di bidang ini. Ia yakin bahwa teknologi dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia di masa depan.