PolluxTier – Laga panas antara Inter Milan dan tim lawannya menyisakan perdebatan. Bek asal Spanyol, Eric Garcia, jadi sorotan utama. Ia dengan tegas menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap keputusan wasit. Penalti yang diberikan pada Inter Milan menuai polemik besar. Garcia merasa keputusan itu sangat merugikan timnya secara mental. Dalam wawancara usai pertandingan, ia menyebutnya sebagai “tidak adil”. Reaksi pemain lain juga menunjukkan ketidakpuasan yang serupa. Bahkan pelatih dan staf ikut mempertanyakan integritas keputusan tersebut. Sorotan tajam tertuju pada teknologi VAR yang digunakan saat laga. Kontroversi ini menambah daftar panjang keputusan kontroversial di sepak bola.
Pertandingan berlangsung sengit sejak peluit babak pertama dibunyikan. Kedua tim menampilkan permainan cepat dan penuh tekanan. Pada menit ke-68, terjadi insiden di kotak penalti. Seorang pemain Inter terjatuh usai kontak dengan Garcia. Wasit langsung menunjuk titik putih tanpa keraguan sedikit pun. Para pemain langsung mengerubungi wasit sambil memprotes keras. VAR pun digunakan untuk meninjau ulang kejadian tersebut. Namun, wasit tetap pada keputusannya untuk memberi penalti. Tembakan penalti tersebut mengubah jalannya pertandingan secara drastis. Tim Garcia yang semula unggul mulai kehilangan fokus permainan. Skor akhir pun ditentukan oleh penalti kontroversial tersebut.
“Baca Juga : PTPN Langgar Aturan Tata Ruang, Bogor Terancam Banjir?”
Eric Garcia dalam konferensi pers menyampaikan kekecewaannya secara langsung. Ia mengaku tidak menyentuh pemain Inter secara berlebihan. Tayangan ulang pun memperlihatkan kontak yang sangat minimal. Garcia menilai VAR tidak digunakan secara objektif dalam kasus ini. Teknologi yang seharusnya membantu malah memicu kontroversi baru. Ia mempertanyakan transparansi komunikasi antara wasit dan ruang VAR. Menurutnya, sistem VAR perlu dievaluasi kembali untuk perbaikan. Banyak pemain kini merasa ragu terhadap integritas keputusan VAR. Hal ini dapat merusak kepercayaan publik terhadap keadilan pertandingan. Garcia menginginkan sistem yang benar-benar adil untuk semua pihak.
Pelatih tim Garcia juga memberikan komentar pasca pertandingan. Ia menilai keputusan wasit terlalu tergesa dan tidak proporsional. Banyak pemain merasa frustrasi dan kehilangan fokus setelah penalti. Bahkan beberapa staf mempertanyakan keputusan tersebut secara resmi. Kapten tim juga mendukung pernyataan Eric Garcia secara terbuka. Ia mengatakan bahwa pertandingan berubah karena keputusan wasit. Tim lawan tampak memanfaatkan situasi untuk menekan secara agresif. Keputusan itu dianggap membunuh momentum permainan tim Garcia. Semua pihak dalam tim meminta klarifikasi dari otoritas liga. Mereka berencana mengajukan protes formal dalam beberapa hari ke depan.
“Simak juga: Arne Slot: “Kami Tak Bisa Santai Meski Chelsea Lemah””
Media lokal dan internasional ramai membahas kejadian tersebut. Tayangan ulang momen penalti diputar berulang-ulang di berbagai saluran. Banyak pengamat menganggap kontak yang terjadi sangat minim. Beberapa analis menyebut keputusan wasit terlalu subjektif. Ada juga yang mempertanyakan peran asisten wasit dalam situasi itu. Di media sosial, tagar #VAROut sempat menjadi trending topic. Banyak suporter menyuarakan ketidakpuasan atas sistem VAR. Mereka menilai VAR sering kali merusak esensi permainan sepak bola. Diskusi panjang pun terjadi antara penggemar dan analis sepak bola. Hal ini menunjukkan betapa dalamnya dampak dari keputusan tersebut.
Federasi sepak bola kini berada dalam tekanan publik yang besar. Mereka diminta mengevaluasi seluruh mekanisme penggunaan VAR. Banyak pihak menyerukan transparansi dalam komunikasi wasit di lapangan. Beberapa usulan reformasi bahkan mulai diajukan oleh klub-klub. Eric Garcia pun disebut-sebut akan dilibatkan dalam forum diskusi. Ia dianggap mewakili suara pemain yang merasa dirugikan sistem. Liga kemungkinan akan mengkaji ulang protokol VAR dalam waktu dekat. Mereka tidak ingin insiden serupa merusak citra kompetisi ke depannya. Perubahan regulasi mungkin akan dilakukan sebelum musim berikutnya dimulai. Semua mata kini tertuju pada langkah yang akan diambil otoritas liga.