PolluxTier –Teknologi nirkabel ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari earphone hingga smartwatch, hampir semua perangkat modern memanfaatkannya. Dengan ini, perangkat dapat berkomunikasi tanpa kabel. Namun, tidak banyak yang tahu sejarah dan cara kerjanya. Teknologi ini juga memiliki fungsi unik yang jarang diketahui.
Teknologi ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1989 oleh perusahaan Ericsson. Tujuan awalnya adalah untuk menggantikan kabel data pada ponsel. Nama Bluetooth terinspirasi dari Harald “Bluetooth” Gormsson, raja Denmark abad ke-10. Ia dikenal sebagai pemersatu suku-suku yang bertikai. Filosofi ini sesuai dengan fungsinya yang menyatukan berbagai perangkat elektronik.
“Baca Juga : Penyakit Misterius di Kongo Menyerang 431 Orang, Ini Gejalanya”
Sejak pertama kali diluncurkan, teknologi ini terus berevolusi. Versi 1.0 memiliki kecepatan transfer data yang lambat dan jangkauan terbatas. Kemudian hadir Versi 2.0 dengan teknologi EDR (Enhanced Data Rate) yang meningkatkan kecepatan. Saat ini, Versi 5.0 menjadi yang paling mutakhir dengan jangkauan lebih luas dan kecepatan yang lebih tinggi.
Cara kerjanya menggunakan gelombang radio pada frekuensi 2,4 GHz. Saat dua perangkat terhubung, mereka membentuk jaringan Piconet. Jaringan ini terdiri dari satu perangkat utama (master) dan hingga tujuh perangkat pendukung (slave). Data ditransfer dalam paket kecil melalui kanal yang disebut Frequency Hopping Spread Spectrum.
Meskipun praktis, teknologi ini memiliki risiko keamanan. Peretas dapat menyusup melalui celah keamanan yang disebut Bluebugging atau Bluesnarfing. Oleh karena itu, fitur pairing dengan PIN dan enkripsi diterapkan untuk melindungi data pengguna. Disarankan untuk selalu mematikan koneksi saat tidak digunakan.
Teknologi bluetooth ini dikenal sebagai alat untuk transfer data dan audio streaming. Namun, fungsinya tidak berhenti di situ. Juga digunakan pada mouse dan keyboard nirkabel, koneksi smartwatch, dan sistem audio mobil. Dengan Low Energy (BLE), perangkat seperti tracker kesehatan dapat terhubung dengan konsumsi daya yang rendah.
Ada beberapa fungsi unik yang jarang diketahui. Salah satunya adalah Beacon Technology. Teknologi ini digunakan dalam location-based marketing. Contohnya, di pusat perbelanjaan, pengguna bisa menerima notifikasi promo saat melewati toko tertentu. Teknologi ini juga digunakan dalam Home Automation untuk mengendalikan lampu pintar dan kunci pintu digital.
Mesh adalah inovasi yang memungkinkan banyak perangkat terhubung dalam satu jaringan. Teknologi ini sangat cocok untuk smart home. Misalnya, lampu pintar bisa dikendalikan melalui satu aplikasi meski berada di ruangan berbeda. Jangkauan Mesh lebih luas dan lebih stabil dibandingkan versi sebelumnya.
Teknologi ini tidak hanya digunakan pada perangkat mobile. Dalam industri otomotif, teknologi ini digunakan untuk hands-free call, audio streaming, hingga koneksi smartphone dengan head unit mobil. Bahkan, beberapa mobil modern sudah mendukung kunci digital menggunakan koneksi ini.
Teknologi ini menghadapi persaingan ketat dengan Wi-Fi dan NFC. Wi-Fi memiliki kecepatan transfer data lebih tinggi. Sementara itu, NFC lebih aman untuk pembayaran digital. Namun, koneksi nirkabel ini unggul dalam konsumsi daya yang rendah dan kemudahan koneksi antar perangkat.
Masa depan teknologi ini sangat menjanjikan. Versi 5.4 diprediksi akan menghadirkan kecepatan transfer data yang lebih tinggi dan keamanan yang lebih baik. Teknologi ini juga diharapkan menjadi fondasi utama dalam Internet of Things (IoT). Dengan perkembangan Mesh, perangkat smart home akan semakin mudah terhubung.